Minggu, 27 April 2014

Tugas akhir Mapel KKPI

0 komentar


Bahan Pengawet makanan berbahaya
Sulfur dioksida

Perkembangan zaman banyak menghasilkan berbagai ide dan inovasi baru. Perkembangan teknologi sudah menghasilkan berbagai terobosan yang mutakhir. Perkembangan tersebut membawa manusia pada bebagai kemajuan di bidang ekonomi., kesehatan, bioteknologi, dll. Kemajuan ini ada kalanya bermanfaat bagi manusia dan ada kalanya berdampak negatif bagi manusia.
          Salah satu kemajuan yang memiliki dampak positif dan negatif tersebut adalah kemajuan di bidang pengolahan makanan dalam bentuk kaleng maupun botol. Dalam pengolahan makanan ini biasanya terdapat zat pengawet (preservatives).
          Bahan pengawet merupakan salah satu dari zat aditif. Zat aditif ini ada yang sintesis dan alami. Zat aditif merupakan zat kimia yang biasa dicampurkan ke dalam makanan untuk tujuan tertentu. “Zat aditif adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk berbagai alasan seperti  meningkatkan rasa, menghentikan makanan kering dan untuk menjaga makanan agar tetap segar.” (Grant, 1999). Makanan yang beredar di pasaran menggunakan pengawet sintesis. Penggunaan pengawet ini membuat makanan dapat bertahan hingga berbulan-bulan. Selain itu pengawet juga digunakan bertujuan agar rasa dan warna makanan lebih menarik.
Namun dibalik manfaatnya, pengawet sintesis dapat berdampak buruk bagi kesehatan. banyak masyarakat yang tidak mengetahui dampak dari penggunaan pengawet ini. Masyarakat sekarang ini banyak yang mengkonsumsi makanan instan tanpa memperhatikan kandungan Sehingga sering kita lihat kasus penggunaan pengawet pada makanan dapat menimbulkan keracunan.
Apabila kita mengkonsumsi bahan-bahan pengawet di atas itu tidak secara berlebihan/masih di bawah ambang batas, maka kita tidak perlu khawatir karena tubuh kita memiliki detoksifikasi (perombak) bahan pengawet sintetis yang sangat efektif. Sistem detoksifikasi manusia terdapat pada ginjal dan hati. Bahan pengawet yang ada dalam tubuh manusia akan disaring pada ginjal dan dikeluarkan ureter yang akan ikut terbuang melalui urin.
Bahan-bahan pengawet di atas akan tergabung dengan glisin di dalam hati dan membentuk asam hippurat yang akan dikeluarkan lewat urin.” (Wibbertmann, et al. 2005:7)
Zat pengawet sudah kita ketahui sangat berdampak buruk bagi tubuh apabila dikonsumsi secara berlebih. Jenis – Jenis Bahan Pengawet Sintetis yaittu  Asam Benzoat, Kalium Nitrit, Kalsium Propionat/Natrium Propionat, Natrium Metasulfat, Kalsium Benzoat, Sulfur Dioksida (SO2), Asam Sorbat.
                            
Sulphur Dioxide
Pengertian dan fungsi Sulfur Dioksida
Sulphur dioxide merupakan senyawa kimia dengan formula SO2. Senyawa ini berbentuk gas  yang tidak berwarna dan berbau tajam. Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dikonsumsi. Fungsi pengawet sudah sangat jelas yaitu untuk memperpanjang umur simpan suatu makanan dan dalam hal ini dengan jalan menghambat pertumbuhan bekteri, jamur, dan kapang, sehingga minuman tersebut menjadi lebih awet. Oleh karena itu sering disebut dengan senyawa antimikroba. Bahan pengawt ini sering ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Berikut rantai kimia sulfur dioksida :


Sumber Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida dilepaskan oleh senyawa sulfit. Sulfur dioksida dapat ditemukan pada makanan dan obat-obatan. Dalam makanan, sulfit digunakan sebagai bahan pengawet makanan seperti kentang yang dikeringkan, acar bawang, adonan pizza, selai, jelly, sirup maple, dan saus. Salad buah yang dikemas dalam botol atau kaleng dapat mengandung sulfit untuk mengawetkan warna buah segar. Beer dan minuman beralkohol pun dapat mengandung sulfit sebagai bahan pengawet.

Mekanisme atau Cara Kerja Pengawet
Berbagai senyawa mempunyai sifat sebagai anti mikroba, diantaranya sulfit dan sulfur dioksida, garam nitrit dan nitrat, asam sorbat, asam propionat, asam asetat dan asam bensoat. Sulfur dioksida telah lama digunakan dalam makanan sebagai pengawet dan penggunaannya berkembang menjadi berbagai bentuk seperti gas SO2, garam bisulfit dan sulfit. Penelitian menunjukkan bahwa sulfur dioksida paling efektif bekerja pada kondisi pH rendah dan diperkirakan hal ini disebabkan H2SO3 yang dalam larutan tidak terdisosiasi. Dalam keadaan tidak terdisosiasi larutan tersebut lebih mudah menembus dinding sel mikroba. 
Selain bertindak sebagai pengawet, sulfur dioksida juga dapat mencegah pencoklatan non enzimatik (reaksi Maillard) yaitu dengan cara bereaksi dengan gula-gula pereduksi maupun senyawa tara aldehida. Sulfur dioksida juga mempunyai efek memucatkan pigmen melanoidin yang terbentuk dalam reaksi Maillard sehingga sangat efektif dalam mencegah reaksi pencoklatan tersebut. Sulfur dioksida juga sering ditambahkan ke dalam tepung untuk memutus ikatan disulfida dan memperbaiki mutu adonan yang dihasilkan. Sulfur dioksida dan sulfit dapat dimetabolesme menjadi sulfat dan diekskresi ke dalam urin tanpa efek samping lainnya. Sulfur dioksida atau sulfit biasanya ditambahkan pada konsentrasi sekitar 500 – 1000 ppm, tergantung dari tujuan penambahan dan jenis makanan.

Pengaruh dari sulfur dioksida ditubuh manusia
Beberapa zat pengawet di bawah ini merupakan zat pengawet yang diizinkan oleh BPOM, tetapi bila digunakan secara berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Sulfur dioksida beresiko mempercepat serangan asma, mutasi genetic karena bias mempengaruhi DNA/gen, menyebabkan kanker karena di dalam tubuh bias menjadi zat radikal bebas pemicu kanker jika konsumsi dalam jangka panjang dan juga menyebabkan alergi (gatal – gatal). Gejala yang ditimbulkan dapat berupa pusing, sakit perut, kesemutan, bercak merah pada kulit,  kesulitan menelan dan kejang.

Sumber :
http://cintapudingcaramel.blogspot.com/2014/01/zat-pengawet-pada-makanan.html

Kamis, 20 Februari 2014

Tugas KKPI Semester 8

0 komentar

Minyak goreng sehat dari kelapa
   1.   Latar belakang
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.
Minyak kelapa tak asing lagi selain di digunakan sebagai minyak goreng, untuk menggoreng ikan atau jajanan kering, minyak kelapa juga kita gunakan sebagai obat. Dahulu membuat minyak kelapa tergantung dengan musim kelapa biasanya juga membuat minyak kelapa jika ada kebutuhan seperti, sebagai pengobatan yang memang membutuhkan minyak kelapa. Pembuatan minyak kelapa membutuhkan proses lama (berjam-jam) tergantung banyak kelapanya.
Minyak goreng umumnya berasal dari minyak kelapa sawit, akan minyak goreng yang berasal kelapa dapat digunakan untuk menggoreng karena struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil. Selain itu pada minyak kelapa terdapat asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh.  Asam lemak tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat. Selain minyak kelapa sawit adalah minyak goreng yang berasal dari kelapa juga bisa digunakan untuk menggoreng. Selain itu terdapat juga minyak lain seperti minyak biji anggur, bunga matahari, kedelai, dan zaitun. Minyak-minyak tersebut kurang cocok apabila digunakan untuk menggoreng, karena harganya yang mahal hanya diperolah dalam jumlah yang sedikit, namun minyak-minyak ini memiliki kandungan asam lemak yang tinggi dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan pada salad dan makanan lainnya.
Fakta Minyak Goreng Non-Kolestrol
Ketika para produsen minyak berusaha mempromosikan minyak goreng sebagai minyak yang sehat dan tidak mengandung kolesterol, hal tersebut memang benar adanya. Mengapa? Fakta yang umum diketahui adalah asam lemak tak jenuh merupakan lemak yang aman bagi kadar kolesterol dan lemak jenuh adalah lemak jahat yang beresiko meningkatkan kolesterol serta memicu terjadinya berbagai macam penyakit.
Pada dasarnya, bahan pembuat minyak goreng non-kolesterol yang sering dipromosikan, kebanyakan terbuat dari kelapa sawit dan bahan-bahan nabati lainnya, bukan dari lemak hewani yang merupakan sumber kolesterol sehingga minyak goreng yang dilabeli “non-kolestrol”, memang mengandung lebih banyak kandungan asam lemak tak jenuh ketimbang asam lemak jenuh.
Inilah alasan mengapa para produsen minyak sebenarnya tidak berbohong saat mereka mempromosikan minyak goreng dengan label non-kolesterol. Mungkin yang patut menjadi pertimbangan kita sebelum membeli minyak goreng adalah memastikan kadar lemak jenuh dan lemak tak jenuh pada kemasannya.

   2.  Visi 
  Menjadi pihak yang mampu bersaing di era globalisasi yang menguntungkan bagi pelanggan produk yang berbasis kelapa yang baik untuk kesehatan.

    3.  Misi :
      - Mencapai hasil yang maksimal dalam kualitas maupun kuantitas
      - Mencapai Standar Kualitas yang baik
      - Mempertahankan tingkat integritas tertinggi
   - Kembali ke Masyarakat dan Komunitas dengan membuka lapangan pekerjaan
    4.  Produk
      Kami memproduksi minyak goreng yang berasal dari kelapa sebagai pengganti minyak goreng yang beredar dipasaran yang berasal dari kelapa sawit. Setiap produksi kami dapat mengotrol proses pembuatan minyak goreng dari kelapa, sehingga baik dikonsumsi dan juga mempunyai nilai jual yang mampu bersaing dengan minyak goreng yang sudah beredar dipasaran. Kami juga dapat mempertahankan mutu dengan cara penyimpanan minyak yang baik.
Walaupun permintaan pasar akan minyak goreng tidak terlalu tinggi karena besarnya persaingan di pasar, namun sebagai pelaku usaha  kami tetap memperhatikan kualitas minyak goreng yang kami produksi. Dan dalam proses pembuatan tidak ada bahan tambahan seperti  bahan pengawet. Sedangkan untuk pemilihan bahan baku, kami gunakan bahan–bahan yang berkualitas. Sehingga minyak yang kita hasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan para konsumen.

   5.  Pengecekan kualitas
Merupakan kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar minyak yang kami produksi berkualitas, sehat dan aman untuk dikonsumsi serta tahan lama jika disimpan sebelum digunakan walaupun tidak dalam waktu yang lama, karena dalam proses pembuatannya tidak ditambahkan bahan pengawet.
Fungsi 
1. Menjaga kualitas produk
2. Meningkatkan senantiasa efisiensi pengawasan kuantitas agar mampu membantu mengurangi resiko tidak ketersediaan produk.
3. Membuat tindakan pencegahan di dalam proses produksi dengan tujuan untuk mencapai kualitas produk yang baik dengan cara mengikuti langkah pengerjaan dengan hati-hati
Memberikan penjelasan yang detail dan baik di dalam produksi tentang kualitas seperti apa yang bisa diterima ataupun yang ditolak

   6. Modal usaha
Dalam menjalankan usaha ini, kami meminjam modal dari PNPM sebesar 20 juta. Modal tersebut kami gunakan untuk membeli bahan baku, membeli alat dan membayar tenaga kerja pada awal usaha.

   7.  Konsumen
Dengan banyaknya persaingan pasar, kami harus bekerja lebih untuk mendapat langganan tetap. Karena hampir semua kalangan membutuhkan minyak goreng dalam kehidupan sehari-hari. Disamping konsumen rumahan, permintaan akan minyak goreng juga datang dari agen penjual bahan pokok yang menggunakan produk kami untuk dijual kembali.

   8.  Pegawai
Usaha rumahan atau yang sering disebut dengan home industry, pada mulanya bisa dilakukan sendiri dengan dibantu anggota keluarga, akan tetapi dengan meningkatnya pesanan produk, menyebabkan keharusan dalam menambah tenaga dalam mengembangkan usaha tersebut. Untuk itu dalam jangka 1 tahun ini, kami mempunyai tenaga kerja dalam mengelola usaha berjumlahkan 10 orang, jumlah tersebut sudah mencakup dalam semua bagian pekerjaan yang ada dalam usaha. Dengan adaya tenaga tambahan, pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih dan bisa dilakukan dengan maksimal. Dan juga dalam pemilihan tenaga kerja, kita pilih dari warga sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.

   9.  Waktu kerja
Dalam menjalankan usaha produksi minyak goreng  ini, dibutuhkan waktu yang cukup untuk proses pembuatan dan juga dalam pemasaran. Dengan demikian, untuk dapat mengatur segala kegiatan yang ada, saya sebagai pemilik usaha memberikan waktu atau jam bekerja untuk tenaga kerja. Waktu kerja dimulai pukul 08.00 – 16.30, waktu tersebut sudah termasuk makan siang, istirahat, dan juga untuk waktu beribadah.

   10.  Sistem pemasaran
Produk dipasarkan dipasar tradisional, toko-toko atau agen dan warung sekitar, serta tetangga sekitar rumah. Dan juga kami gunakan bantuan internet dalam memasarkan produk, sehingga dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas, hingga ke berbagai daerah. Dengan sasaran pemakaian utama yaitu untuk menggoreng. Dan dalam pemasaran kita lakukan survey untuk kemajuan produk kami.

Bagaimana dengan Anda,,???
Mulailah walaupun itu kecil, suatu saat akan besar jika kita mau dan berusaha, seperti pohon yang subur jika kita rawat,,
Semangat,,

 
Copyright © IPUT UMIYAH